Yogya, kota dengan seribu nama. Mungkin kalimat itulah yang pas untuk menjabarkan salah satu keunikan Yogyakarta. Salah satunya adalah Yogya sebagai kota pelajar.
Mengapa disebut “Kota Pelajar?”, barang kali itulah kata yang pertama kali timbul bagi seseorang yang mengetahui Yogyakarta sebagai kota pelajar. Pertanyaan tersebut penting untuk ditelaah. Mereka ingin mengetahui asal-usul Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Memang, banyak yang menarik dari Kota Yogyakarta selain Kota Pelajar, seperti Kota Kebudayaan, Kota Gudeg, Kota Dagadu, Kota Sepeda, dan lain sebagainya. Dari sebutan-sebutan tadi, yang patut dan penting diperhatikan adalah Kota Yogyakarta sebagai kota Pelajar. Masihkah Yogyakarta sebagai kota pelajar?? Itulah pertanyaan yang harus di perhatikan lagi, karena Kota Yogyakarta saat ini apakah masih pantas mendapat sebutan Kota Pelajar. Kota Yogyakarta (kotamadya, nama lain: Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta) adalah sebuah kotaIndonesia. Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa revolusi, yaitu tahun 1946 – 1949. Yogya adalah ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Pangeran Pakualam. Dulu Kota Yogyakarta merupakan tempat berdirinya organisasi-organisasi pendidikan seperti Taman Siswa, Muhammadiyah dan lainnya. besar di
Kemudian banyak bermunculan sekolah-sekolah lain yang digunakan untuk pusat pendidikan di Indonesia. Kota Yogyakarta dari dulu dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, julukan tersebut tidak lepas dari banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Yogyakarta khususnya tingkat perguruan tinggi. Sehingga Yogya menjadi incaran utama bagi para calon siswa dan mahasiswa utuk melanjutkan jenjang pendidikannya di Yogya. Yogayakarta sebenarnya di kenal dengan Kota Pelajar karena dari dulu banyak pelajar yang menuntut ilmu ke Yogyakarta. Yogyakarta dipenuhi dengan para pelajar dari beragai kota di Indonesia. Mereka ingin menuntut ilmu di sana. Sejak dahulu, Yogyakarta sudah dikenal karena banyak terdapat sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Para pelajar tersebut sangat yakin bahwa mereka akan mendapatkan ilmu yang banyak di Yogyakarta. Dari dulu pusat pendidikan di Indonesia adalah Yogyakarta dengan banyak penduduk yangmerupakan pelajar.
Sebenarnya yang menjadi pusat perhatian para pelajar di kota-kota seluruh Indonesia untuk menuntut ilmu di Yogyakarta adalah di perguruan tingginya, namun perguruan tinggi tersebut tidaklah terdapat di wilayah Kota Yogyakarta. Perguruan tinggi tersebut banyak terdapat di pinggiran Kota Yogyakarta, seperti di daerah Kabupaten Sleman. Memang banyak perguruan tinggi yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun yang terdapat di wilayah Kota Yogyakarta hanya beberapa saja. Perguruan tinggi yang menjadi incaran para pelajar seluruh Indonesia adalah perguruan tinggi seperti UGM( Universitas Gadjah Mada) dan UNY( Universitas Negeri Yogyakarta). Kedua perguruan tinggi tersebut memang terdapat di Kabupaten Sleman, namun dapat mempengaruhi sebutan Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta terkenal dengan SMP dan SMAnya dan bukan dari perguruan tingginya. Kota Yogyakarta memang tidak memiliki banyak perguruan tinggi negeri maupun swasta, namun Kota Yogyakarta masih memiliki sekolah yang dari SD, SMP, dan SMA mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sekolah-sekolah tersebut masih banyak menarik perhatian para pelajar di luar Yogyakarta untuk menuntut ilmu di sana. SMP dan SMA di Kota Yogyakarta memiliki kualitas yang sudah tidak diragukan lagi, dengan terubkti telah menghasilkan lulusan yang terbaik dan mampu melanjutkan ke tingkat pendidikan selanjutnya di sekolah yang favorit dan penuh saingan. Sekolah-sekolah tersebut yang membuktikan bagi masyarakat bahwa Kota Yogyakarta bisa dikatakan sebagai Kota Pelajar. Dari beberapa alasan di atas, sebutan Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta diberikan. Dengan adanya pandangan masyarakat dengan kinerja sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta untuk mendidik siswanya dengan baik. Memang sebutan Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta bukan karena terdapat banyak sekolahan saja, melainkan para pelajarnya yang pandai-pandai. Para pelajar dari Kota Yogyakarta banyak yang sudah terubkti masa depannya menjadi orang sukses, yang merupakan hasil didikan dari sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta. Walaupun sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta telah unggul dari segi kualitas dan fasilitas, usaha dan kerja keras para pelajarnyalah yang mampu membawa harum nama baik Kota Yogyakarta. Banyak pendapat yang mengungkapkan tentang sebutan Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta yang dilihat dari beberapa factor yang mengakibatkannya menjadi Kota Pelajar.
Ada yang berpendapat bahwa Kota Yogyakarta layak mendapat julukan Kota Pelajar karena dari banyak sekolah di Kota Yogyakarta yang mempunyai kualitas baik dan memenuhi segala fasilitas untuk belajar mengajarnya, sekolah tersebut adalah SD, SMP, dan SMA negeri maupun swasta yang ada di Kota Yogyakarta. Sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta banyak menjadi incaran pelajar dari luar Kota Yogyakarta maupun luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah-sekolah tersebut menjadi incaran karena sekolah-sekolah tersebut sudah ada yang bertaraf nasional maupun internasional. Selain itu sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta banyak yang menyediakan program pembelajaran yang khusus selain program regular. Program-program tersebut seperti program kelas akselerasi, kelas RSBI(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), dan kelas ITC yang merupakan kelas modern yang menggunakan laptop sebagai alat untuk belajar mengajar. Mulai tahun ajaran baru sekarang, Kota Yogyakarta menerapkan Kuota masuk SMP dan SMA di Kota Yogyakarta. Kuota tersebut adalah 70% untuk penduduk dalam Kota Yogyakarta, 25% untuk penduduk luar Kota Yogyakarta seperti Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul, dan 5%lagi untuk penduduk luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena ada pembedaan Kuota yang lebih memihak dan mempermudahkan penduduk di Kota Yogyakarta, mungkin dapat merusak citra Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta. Kuota tersebut dapat merusak karena kualitas pelajar yang masuk ke SMP dan SMA faforit di Kota Yogyakarta menurun drastis.
Siswa dalam Kota Yogyakarta yang mendapatkan nilai ujian nasional sangat rendah saja sudah bisa masuk ke SMP dan SMA negeri di Kota Yogyakarta. Bahkan, dengan berlakunya RTO (Real Time Online) sebagai system seleksi penerimaan siswa baru di Kota Yogyakarta sangat mempengaruhi terhadap sekolah-sekolah swasta yang tidak dapat memenuhi daya tampung siswa barunya. Sekolah-sekolah swasta tersebut hanya bisa mendapatkan siswa beberapa persen saja dari jumlah kursi untuk siswa baru yang ada. Hal ini dapat merusak citra Kota Pelajar untuk Kota Yogyakarta. Apabila system kuota untuk masuk SMP maupun SMA di Kota Yogyakarta masih diberlakukan, mungkin sebutan Kota Pelajar untuk Kota Yogyakatrta akan berpindah ke kota lain, seperti Malang dan Magelang yang saat ini pendidikannya maju pesat dan mampu menarik perhatian pelajar-pelajar dari luar kota maupun provinsi untuk menuntut ilmu di sana. Selain dipengaruhi oleh sekolah-sekolah di dalam Wilayah Kota Yogyakarta tersebut, dapat dipengaruhi oleh adanya sekolah-sekolah dan perguruan tinggi negeri maupun swasta di pinggiran Kota Yogyakarta. Seperti UGM, UNY, dan UII merupakan perguruan tinggi yang bukan di dalam wilayah Kota Yogyakarta, namun perguruan tinggi tersebut berpengaruh terhadap sebutan Kota Pelajar bagi kota Yogyakarta.
Kesimpulannya, menurut saya Kota Yogyakarta saat ini sudah tidak bisa mendapatkan sebutan Kota Pelajar lagi, karena tingkat pendidikan sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta sudah menurun. Selain itu dari dulu yang seharusnya mendapat julukan Kota Pelajar bukan hanya Kota Yogyakarta saja, tetapi seharusnya seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh Andika Ilham Rahmatullah
juictzview!
BalasHapusagar blog anda dapat dicari dmelalui Search engine Google,daftarkan URL blog andake situs pencarian google,begini carane
BalasHapusketik alamat wwww.google.com/addurl/
ikuti langkah2 yg ada.
maaf kakean bacot
BalasHapussip, nuwun sarannya
BalasHapus